Hal itu tak lepas dari adanya kerusakan fasilitas di SUGBK.
Tidak tanggung-tanggung, biaya yang harus dikeluarkan manajemen Persija jakarta sebsar Rp 300 juta.
Besarnya pengeluaran uang tersebut setelah Pusat Pengelola Kompleks Gelora Bung Karno (PPKGBK) melakukan pengecekan mengenai kerusakan fasilitas apa saja seusai laga melawan Persib Bandung.
Direktur Utama PPKGBK, Winarto, mengatakan, pihaknya sudah mencatat beberapa kerusakan yang ada di area dalan dan luar SUGBK.
"Kerusakan kecil seperti kursi, pembatas tribune bawah, lalu tidak sengaja barier parking kena bisa di luar," ucap Winarto seperti BolSport.com kutip dari Tribun Jakarta.
"Itu semua kerusakan tidak seberapa mungkin perbaikan dua hari juga sudah selesai dan memang sudah kami perhitungkan sebelumnya,"ucap Winarto menambahkan.
Lebih lanjut, Winarto mengatakan, total pengeluaran, yang harus dibayarakan manajemen Persija Jakarta mencapai Rp 300 juta.
Pihak PPKGBK nantinya akan memotong segala kerusakan dari uang jaminan yang sebelumnya diberikan manajemen Persija Jakarta.
Sebelumnya, memang sesuai kesepakatan ada uang jaminan sebesar Rp 1 milliar yang diberikan manajemen Persija Jakarta ke PPKGBK setiap pertandingan.
Uang jaminan itu untuk menjaga-jaga bila ada kerusakan yang terjadi selepas pertandingan.
"Itu sudah menjadi prosedur standar di SUGBK bahwa setiap pakai selain uang sewa ada uang jaminan juga dan harus disetor tunai," kata Winarto.
"Begitu ada kerusakan diberita acara kan sudah dilakukan tanda tangan bersama, angka perbaikannya juga transparan. Nah, biaya itu diambil dari uang jaminan tersebut," tuturnya.
Khusus soal tribune, sebenarnya buka kali ini mengalami kerusakan.
Sejauh ini, sudah dua kali pagar tribune SUGBK roboh dan semuanya terjadi pada laga kandang Persija.
Pertama, saat final Piasa Presiden 2018 antara Persija vs Bali United, lalu kemudian pada pertambingan terakhir Liga 2018 antara Persija kontra Mitra Kukar.
Dari semua kasus robohnya pagar pembatas tribune, semua terjdi pada laga-laga Persija yang menyedot banyak penonton.
CEO Persija Jakarta, Ferry Paulus, menduga bahwa pagar pembatas tribune Stadion Uatama Gelora Bung Karno rawan roboh.
"Memang kemarin harusnya diperkuat. Saat laga terakhir musim lalu melawan Mitra Kukar sudah miring," kata Ferry Paulus, kamis (11/7/2019).
Menurut Ferry, robohnya pagar pembatas tribune tak lepas dari euforia suporter yang memang tak bisa dibendung, apalagi ketika Persija Marko Simic mencetak Gol.
" Karena Memang terlalu antusias dan euforia, mulai miring-miring dan jebolannya itu saat gil Simic kan," ucap ferry.
"Penonton bersorak-sorai meluapkan kebahagian yang berdampak pada robohnya pagar," katanya lagi.
Derbi indonesia antara Persija vs Persib memang selalu menghadirkan tensi tinggi, termasuk dari sisi lapangan alis penonton.
Akan tetapi, di sisi lain, The Jakmania, sebutan unutk pendukung Persija, juga sudah menunjukkan kedawsaan sikap.
Hal itu diakui oleh kapten Persija Jakarta, Ismed Sofyan.
"Saya sangat mengapresiasi jakmania karena mereka sudah jauh lebih dewasa ini harus dipertahankan," kata Ismed seusai laga.
"Saya menilai mereka tidak mengeluarkan kata-kata rasialis lagi, teror secara langsung pemain lawan dan ini sikap positif," tuturnya.
Laga Persija vs Persib Bandung itu berakhir imbang 1-1.
Macan Kemayoran unggul terlebih dahulu dahulu lewat gol Marko Simic pada menit ke-75.
Maung Bandung bisa menyamakan kedudukan pada masa injury time lewat Artut Gevorkyan.
Sumben : Kompas


Posting Komentar