Ketika kamu tak mampu lagi menahan sakit kepala, salah satu hal yang bisa kamu lakukan adalah minum obat untuk meredakan sakitnya. Tapi, bagaimana jika obat yang kau temukan sudah kadeluwarsa?
Sejak undang-undang disahkan pada tahun 1979, produsen obat-obatan diharuskan untuk mencantumkan tanggal kedaluwarsa pada produk mereka.
Taanggal kedeluwarsa adalah tanggal di mana produsen masih dapat menjamin potensi maksimal dan keamanan obat.
"Tanggal kedaluwarsa adalah bagian penting untuk mengetahui apakah produk tersebut aman untuk digunakan dan aakn bekerja sebagaimana yang dimaksud," kata Bernstein, Pharm.D., Wakil Direkutr office of compliance di FDA's Center for Drug Evaliation anda Research.
Produk medis atau obat kedaluwarsa dapat menjadi kurang efektif atau berisiko, karena adanya perubahan komposisi kimia yang bisa mengurangi manfaatnya.
Obat kedaluwarsa tertentu berisiko menjadi tempat bertmbuhnya bakteri.
Bahkan, antibiotik mungkin dapat gagal mengobati infeksi.
Tak hanya itu, bukan tak mungkin antibiotik kedaluwarsa akan menyebabkan resistensi antibiotik dan menyebabkan penyakit yang lebih serius.
"Setelah tanggal kedaluwarsa telah berlalu, tidak ada jaminan bahw obat tersebut akan aman dan efektif," kata Bernstein.
"jika obat telah melewati tanggal kedaluwarsa, jagan pernah mengonsumsi lagi," lanjutnya.
Obat kedaluwarsa bukan saja berbahaya untuk orang yang memang diresepkan oleh dokter untuk mengonsumsinya, tapi juga bisa membahayakan anak dan anggota keluarga lain yang tak sengaja mengonsumsinya.
Sebab itulah, sebaiknya buang semua obat yang telah melewati tanggal kedaluwarsa yang tercantum.


